Cari Blog Ini

Sabtu, 14 Mei 2011

Kumpulan Puisi Tentang Cinta,Perasaan,Gitar

GITAR

Oleh: Rerry Aska Porta

Berpuluh hari aku renungkan

Sedikit demi sedikit kutemukan makna

Dari berbagai kehidupan


Makna bunyi gitar

bukanlah sebagai suatu tanpa sebab.

Pasti ada gumanku.


Bagaiamanakah bunyi memekakkan telinga

Bagaiamanakah bunyi menidurkan bayi

Bagiamankah bunyi membuat pilu menjadi-jadi


Disinilah aku mulai temukan

Dunia ini akan berbunyi

Sebagaimana engkau petik.

Petiklah hidupmu dengan indah

Supaya not-not merdu kudengar.






Aku dan gitar tua dalam sajak
Dawai-dawai itu telah putus
Tak lagi ada kini nada merdu tercipta
Lenyap bersama buih-buih mimpi
Tak lagi ada kini melodi rindu terbaca
Melagukan syair-syair kehidupan

Dawai-dawai itu telah putus
Tergantung lunglai dan berdebu
Diam dan terlupakan

Waktu ku pinjam Gitar

Dalam kekosongan Gelap malam
Selatan-rona bertabur bintang
Bau sepotong hati gelisah
Dalam bertanya pada diri sendiri
Benar-benar itu terjadi
Aku berjalan diantara lorong gelab
Entah bagaimana denyut jantung berdegub
Tidak bersedia menjadi kutahan tenang
Resah hati semakin terhambat
Satu juta pertanyaan tertutup kebingungan
Sekali lagi saya meminta
Mengapa ini terjadi
Sosok itu berlutut pada tubuh kerasnya
Bayangkan seorang ratu dan pemuja
Seluruh tubuhku membatu
Sesaat waktu berhenti saat ini
Aku seperti sebuah gelas kosong
Diisi kering gemerisik angin
Setiap kata terdengar hampa
Luka ditutupi dengan kesedihan kamuflase
Hati menangis disertai perjalanan
Lara hati semakin menghujam
Hancur rasa dalam kemarahan menyala
Harap Anda tinggal pergi kesedihan
Antara rumput
gurun rumput
Perlahan menelusuri bayang-bayang menghilang

Puisi Selamat Tidur Romantis
***
“Selamat Tidur”
Dikala terang berganti kelam..
kupu-kupu pejamkan mata..
kunang-kunang terangi maya pada..
bila raga telah letih berjalan..
tidur adalah satu tujuan..
untuk mendapatkan kedamaian..
Tidurlah wahai kasihku..
berselimut bulan dan bintang..
seiring dengan do’a ku..
semoga para malaikat surga..
menjaga lelapmu..
hingga pagi kembali menyambutmu..
***
“Ucapan untukmu”
Bait kata yang kau harap baru sempat aku kirim..
Meski sudah aku tulis lama..
Setelah denting senyummu enggan berlalu dariku.
Yang bertahta di kerajaan kalbu.
Mungkin bait tanya tlah lama mengurungmu dalam kata,
Yang entah menemani saat senyap tiba..
Mungkin ada maaf darimu,
Jika nanti bait sajakku tiba dengan bait2 yang patah..
Usai menempuh lorong waktu..
Yang mungkin tak pernah bisa kita pahami..
Pada saatnya,
Di ujung perjalanan
Akan kubingkai binar matamu
Lalu ku genggam dirimu
Dan kubuat kau terjaga dari lelapmu..



Tentang Dia
Aku tersenyum…..
Melihat indah senyummu yang membuat diri ini bahagia.
Aku tertawa…..
Menyaksikan tawa candamu yang selalu dapat buat aku senang.
Rasa ini adalah rasa yang selalu muncul ketika kau ada disampingku.
Merangkul tubuhku dengan segenap bahagia yang kau ciptakan untukku.
Mengangkat wajah ku yang enggan tertawa atau tersenyum,
karena beban pikiran yang buat aku diam.
Aku tertawa..
Melihat indah dirimu dari dalam jiwamu.
Tenang mu yang selalu buat ku hangat disampingmu.
Sungguh aku bahagia dikala terus berjalan disisimu.
Memandang lekat wajahmu,
hingga tak bosan bibir ini memuji.
Menyaksikan dekat harum tubuhmu,
hingga tak bosan aku berdiri dibelakangmu
walau hanya untuk terus menarik napas panjang untuk berdecak kagum akan harumnya tubuhmu.
aku bahagia……
menyaksikan wajah malaikatmu menyejukan hari-hariku.
terus bersamaku.
jangan tinggalkan aku.
karena sebenarnya hati ini sangat mencintaimu.


“Sebuah arti cinta yang sebenarnya”
Belajar untuk hidup dengan orang yang menyayangi kita,
walaupun kita belum menyayangi nya..
tentu,,
hanya ada 1 kata yg akan terucap akan hal itu,
sakit..!!
itulah resikonya bercinta
apalah artinya mencinta
bila hal itu terungkap..
apalah arti menyayangi,
bila hal itu terungkap pula..
dan,,
apalah arti sebuah cinta sejati,
jika kita masih memikirkan hal itu..
apalah arti sebuah cinta suci,
jika kita mengharap balasan cinta dari orang itu.
apalah arti sebenarnya dari sebuah cinta,,,??
C-I-N-T-A,,
aku tidak menghendaki aku dicinta,
aku tidak menghendaki aku disayangi,
tapi,
aku hanyalah ingin sekedar,,
menunjukkan bahwa aku cinta kamu.
bahwa aku, sangat menyayangimu.
apapun..
kapanpun..
dimanapun..
ingatlah 1′hal,
ada 1 org yang sedang mencintaimu..
ada 1 org yang sedang menyayangimu..
itulah aku..!!
belajarlah menyayangi org yg menyayangi mu,
hal itulah yg di namakan cinta sempurna..

Puisi Bayangan Tentangmu
Puisi Bayangan Tentangmu. Puisi khayalan merindukan bayangan tentang seseorang yang hanya menjadi mimpi indah di hati.
“Semua Tentangmu”
Di ujung lembayun senja
Lamunan berhenti di bayangmu
Bayang yang selalu menjadi mimpi
Pada hati yang menunggu..
Di gelapnya temaram bulan
Khayalanku jatuh di dirimu
Sosok yang terus melekat dalam jiwa
Bersama rindu yang mendera.
Di terbitnya sang fajar
Pikiranku masih tentangmu
Pada diri yang tertanam di relung
Yang menjadi paruhan hidup..

“Menyatakan Perasaan Cinta“
Denyut nadi yang mendetak dari jantung ini,
tak lagi beraturan seperti biasanya..
yang ku rasa semua mulai berbeda..
karna di setiap langkahku,
ku utarakan namamu..
dan tiap kali aku berhenti,
ku bayangkan wajahmu ..
Tak pernah lepas hayalku mengikat seluruh tubuh ini..
agar tidak meninggalkanmu..
karna di seluruh jiwa dan ragaku,
telah ku ukir indah namamu..
yang pada saat itu pula,
membuat lengkung senyum di bibirku..
Seandainya kau tau hidupku ini,
hanyalah sebatas rindu padamu..
mungkin saja kau kan menoleh padaku..
dan membuka jalan menuju hatimu..
namun inilah aku..
yang tak mampu berkata untuk menjelaskan isi hati ku ..

“Sepiku“
Senja hitam ditengah ladang.
Dihujung pematang engkau berdiri.
Putih diantara ribuan kembang.
Langit diatas rambutmu.. Merah tembaga.
Engkau memandangku.
Bergetar bibirmu memanggilku.
Basah dipipimu air mata.
Kerinduan, kedamaian…..?????
Batu hitam diatas tanah merah.
Disini akan kutumpahkan rindu.
Kugenggam lalu kutaburkan kembang.
Berlutut dan berdoa.
Syurgalah ditanganmu, Tuhanlah disisimu.
Kematian adalah tidur panjang.
Maka mimpi indahlah engkau….
Pagi, engkau berangkat hati mulai membatu.
Malam, kupetik gitar dan terdengar.
Senandung ombak dilautan.
Menambah rindu dan gelisah.
Adakah angin gunung, adakah angin padang.
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku.
Dan membebaskan nasibku.
Dari belenggu sepi.


“Puisi Cinta Arti Aku Untukmu”
aku datang untuk mencintaimu…
aku hidup untuk merindukanmu..
aku tertawa untuk membahagiakanmu..
aku terjaga untuk menemanimu..
semua yang ku lakukan hanya untukmu…
tiada sedikit waktupun ku lewatkan tanpa memikirkanmu..
kau adalah yang terindah di hidupku…
bagai darah yang mengalir di sela-sela nadiku..
sayang,,
tak banyak kata yang mampu ku ungkapkan..
hanya ini yang bisa ku berikan..
ketulusan cintaku tlah kau genggam..
hingga hilang semua kelam..
ku hanya bisa ungkapkan arti aku untukmu..
yang ku harap kau dapat menjaga cintaku selalu..




“Akhir Yang Tidak Selalu Sempurna”
Ketika kamu dan aku tiba
di sini…
diantara ruas jarimu; jariku
tertawa, termenung
bersama waktu yang berlangsung
Kau tersenyum padaku.
Kita menunggu pagi yang pasti
Esok yang cerah dan kebahagiaan di hari nanti
Kita terikat akar dan tanah
menyatu dalam kekuatan satu
dan tak pernah padam
Ketika nanti kau tumbuh dan berkembang
Tebaran pesona aphrodite selalu kan kau bawa
Mentari selalu kan bersinar
dan aku selalu kan berada di sisimu
Semua menjadi pasti
kembang api dan istana pasir
serta gegap gempita pesta
melebur kita dalam pelukan
Bersama zeus aku bawa bintang kembali bersinar
untukmu seorang dewiku
dan pelangi di antara kita.
Simpan bait terakhir lagumu
untuk kita bercumbu di lain waktu

“Arti Persahabatan”
Persahabatan tidak memerlukan basa-basi,
Wajah dipoles, atau rayuan hati,,
Persahabatan tidak berlebihan memberi pujian,
Persahabatan tidak memakai senyum dipermukaan..
Persahabatan mengikuti proses alami,
Menjauhi ajakan dan bujukan seni,
Dengan berani memisahkan kebenaran dari dusta,
Berbicara bahasa dari Dalam hati saja..
Persahabatan tidak mengutamakan persyaratan,
Menolak semboyan picik dan sempit pandangan,
Dengan kasih sayang memenuhi maksud dan tujuan,
Dalam kata ataupun dalam perbuatan..
Persahabatan menyemangati yang lesu dan lelah,
Mengubah si penakut menjadi gagah,
Menperingatkan yang bersalah, menerangkan yang suram..
Persahabatan Murni, tidak mementingkan diri,
Sepanjang kehidupan kita yang diberi,
Menguatkan, meluaskan, memanjangkan, memelihara,
Hubungan antar manusia dengan manusia..

Puisi Adalah Puisi
puisi bukan hanya
secarik kertas yang tulis dengan tinta hitam..
puisi bukan hanya
berisi kata kata yang tak berarti..
tapi..
puisi itu adalah
secarik kertas yang memiliki sejuta arti..
cinta..
perjuangan..
pengorbanan..
semua ada di puisi..
dengan puisi kita bisa meluluhkan cinta..
karena puisi bukan hanya kata-kata gombal..!!
tapi..
puisi di tulis dengan hati dan perasaan..


“Tentang Kesalahanku“
Langit senja yang indah .
Terlihat jelas sosok bayangmu di atas sana .
Lihatkah kau uluran tanganku ini ?
Tolong raihlah .
Dan kau akan kembali ke sini bersamaku .
Apakah kau lebih senang berada diatas sana ?
Atau apakah kau memang tidak bisa meraih tangan ini ?
Ya, aku mungkin bisa menerimanya .
Tapi, bagaimana dengan wanita tua disebelahku ini ?
Apakah ia bisa bersikap sepertiku ?
Apakah ia tidak akan merindukan buah hatinya,
yang selalu memeluk dan mencium tangannya tiap pagi ?
Apakah ia dapat hidup bersama orang,
yang telah membuat buah hati tercintanya pergi ?
Apakah ia bisa memaafkan orang itu ?
Telah beribu kata maaf yang kusampaikan,
Sambil bersujud dan mencium kakinya .
Tapi, air matanya tak kunjung kering .
Aku paham ,
Sekarang, ia hanyalah wanita malang yang tengah bingung .
Bingung memikirkan untuk apa sisa hidupnya,
Tanpa buah hati sekaligus satu-satunya teman hidupnya .
Ia berkata bahwa ia telah memaafkanku ,
Tapi matanya berkata lain .
Matanya mengatakan bahwa,
Orang jahat yang telah membuat Anaknya pergi,
Sangat tidak pantas untuk dimaafkan .
Ya, Wanita ini tidak akan memaafkanku .
Apa kau juga demikian ?
Menyesal karena telah mempertaruhkan nyawamu,
demi menyelamatkan nyawaku ?
Menyesal karena telah meloloskanku,
dari kobaran Api yang kuciptakan sendiri ?
Menyesal karena kau terjebak oleh kobaran Api,
yang terkesan mencari tumbal ?
Menyesal karena ternyata Aku tidak dapat membalas jasamu ?
Apa aku harus membayar semuanya dengan nyawa pula ?
Kau, Ibumu ..
Tolong katakan apa yang harus kulakukan sekarang .
Jangan diam .
Jangan biarkan pembunuh bodoh sepertiku ini bebas begitu saja .
Hukumlah Aku seberat-beratnya .
Orang bodoh tidak pantas hidup .
Orang bodoh hanya bisa merusak segalanya .
Termasuk jalinan kasih yang telah kau rajut,
Bersama wanita tua yang sangat mencintaimu ini .

“Tentang Kita“
Kalau tidak ada lagi kamu di hari depan ku..
Ini bukan salah mu..
Aku sudah memilih,
Jauh sebelum kamu menerka..
Aku sudah menentukan,
Jauh sebelum kamu merencanakan..
Aku sudah memutuskan,
Jauh sebelum kamu meminta aku untuk terus tinggal..
Kalau tidak ada lagi kamu di waktu depan ku..
Ini bukan salah ku..
Kamu sudah berusaha,
Jauh sebelum aku mencegah..
Kamu sudah bersikap,
Jauh sebelum aku mengubah..
Kamu sudah berangan,
Jauh sebelum aku menolak kamu untuk terus ada..
Kalau tidak ada lagi kita di masa depan..
Ini bukan salah kita..
Kita sudah saling menyayangi,
Meski akhirnya menjadi sangat disayangkan..
Kita sudah saling mengerti,
Meski akhirnya menjadi tidak dimengerti..
Kita sudah saling percaya,
Meski akhirnya menjadi tidak bisa dipercaya..
Kalau masa depan yang terjadi tidak seperti bayangan di masa lalu..
Ini bukan salah masa lalu..
Kalau lelaki yang bersama ku saat membentang janur kuning bukan kamu..
Ini pun bukan salahnya..
Dan kalau di masa depan hanya ada aku dan kamu..
Ini bukan tentang kesalahan..
Ini hanya tentang mengikhlaskan ‘kita’..



“Hanya Cukup Jadi Sahabat“
Katanya..
Sahabat itu harus dijaga sampai mati..
Katanya..
Aku cukup hanya jadi sahabatnya sampai mati..
Apa aku harus kubur semua rasaku ?
Setelah ia benar-benar ambil semua ragaku..
Persetubuhan malam hanya milik rembulan merah..
Jua rindu jingga hanya milik sosok sang kelana..
Sedang aku..
Milik siapa ?
Sampai kapan aku tersiksa oleh rasa ini ?
Aku ingin bunuh jika ku mampu..
Tapi..
Senyum itu selalu buatku ingin hidup lebih lama lagi..
Sungguh harus apa ?
Apakah hanya cukup jadi Sahabat ?

“Setangkup Rindu“
Sejauh kau layar rindu dalam arung kata
Aku masih di sini
Menatap dinding-dinding kenangan
Kusentuh seluruh
Butir-butir air mata nestapa
Ku abadikan pada nyanyian embun
Tentang jejak-jejak rindu
Oh..
Segala manikam rasa
Menggurat senja dengan air mata
Sukma menyatu di bingkai bianglala
Mestikah kau meragu setia?
Dalam diam’ku sering kutatap
Langit masih biru
Bulan jatuh di kerling matamu

“Setelah Musim Pergi“
Angin..
Musim telah beranjak
Tergesa mengemasi pecahan hujan
Yang kepingannya jatuh berserak
Dengan langkah-langkah panjang
Beranjak menyisakan jarak
Masihkah terukur?
Tak lagi teduh di rerintiknya
Bulir embun ikut tak bersisa
Yah, musim telah berlalu..
Musim..
Setelah aku pergi…
Lambaian nya terasa dingin
Bersama pagi dan pada siang mengiring
Daun-daun pun gugur kaku
Parasnya pucat pasi tanpa bunga
Berderai tanpa lambaian
Menyebrangi kemarau kering
Melintasi dermaga sepi
Kemana kan ku cari?


“Puisi Bingkai Malam“
Untukmu aku bertanya.
Tentang relung itu, relung malam.
di pelupuk mentari.
Betapa aku berkali-kali hanyut melodi senjamu.
Untukmu juga, lihat pundak itu.
pundak retak bingkai malam.
Betapa retaknya membuat relungku terjungkal.
Untukmu,
di bingkai malam ini rembulan bergurau.
Dia kata tetes permatamu biru.
Biru, benar, layaknya tiraimu,
Tirai hatimu membiru terhempas rembulan.
Andai engkau tahu.
Biorama irama malam penuh tanya.
Aku kira ini malam panjang.
Dan aku merasa, mungkin
sengaja ia tutup persegi cahaya, lagi.
dengan tirai permata biru, seakan ingin.
relung senyum mu tak lekas lepas.
dari bingkai malamku.

“Kemana Lenyapnya Sinarku???”
Aku pernah kehilangan kepercayaan diriku.
Kepercayaan bahwa diriku adalah seorang manusia.
Yang seharusnya lebih kuat.
Yang seharusnya lebih baik.
Daripada seekor binatang..
Dalam gelapnya kekalutan hatiku ini.
Ku melihat secercah sinar terang.
Yang menghampiriku.
Dan membantuku berdiri.
Hingga akhirnya aku bangkit.
Dari segala kegelisahanku tersebut..
Sinar itu sangat indah.
Sangat terang dan berkilauan.
Ia menuntunku keluar dari kegelapan.
Dan membimbingku erat menuju dunia yang cerah.
Dimana dalam dunia itu kutemukan lebih banyak sinar lagi.
Yang menyambutku hangat.
Dan mengajariku arti hidup yang sesungguhnya..
Ada satu sinar indah.
Yang selalu setia mendampingiku.
Membantuku bangkit dari masalah.
Dan mengajariku arti kedewasaan.
Tak pernah kucoba mengkhianatinya.
Begitupun sebaliknya.
Tak pernah pula sedetikpun ia mendustaiku…
Namun kini.
Aku gelisah.
Tak pernah kulihat sinar itu kembali.
Untuk mendampingiku mengajari arti kedewasaan..
Wahai dewi cinta..
Kembalikan ia padaku.
Mengapa ia pergi tinggalkanku.
Tanpa sepatah katapun…
Dewi cinta..
Bantu aku mengingatkannya.
Jikalau dulu dalam suatu masa.
Pernah adanya janji.
Dimana aku dan dia.
Akan selalu setia menghibur.
Akan selalu setia menemani.
Sampai tibanya waktuku nanti…

“Kalau Hidup Hanya Sekali“
Kalau hidup hanya sekali..
Aku akan menjadi penulis..
Agar karyaku dapat memberitahu dunia..
Bahwa aku pernah hidup..
Kalau hidup hanya sekali..
Aku akan duduk di kursi penonton..
Menonton drama cinta, kecemburuan, penghkianatan, kesedihan dan putus asa..
Yang dimainkan oleh muda-mudi di dunia ini..
Kalau hidup hanya sekali..
Aku akan membagi waktuku dengan alam..
Menatap langit luas dan laut biru..
Menghirup udara segar dan menyelami dasar laut..
Berharap tak kembali lagi..
Kalau hidup hanya sekali..
Aku akan mengembang dan mengepakkan sayapku..
Menjelajahi dunia dan berpetualang melintas alam..
Bagai elang yang melayang di angkasa raya..
Kalau hidup hanya sekali..
Aku lebih memilih persahabatan sesama jenis..
Dibandingkan cinta dengan lawan jenis..
Yang dapat melelehkan jiwa seni..
Dan bersamamu teman..
Kita kan bersama-sama meraih mimpi..
Sebelum salah satu dari kita menyerah..
Kalau hidup hanya sekali..
Aku akan menghabiskan darahku sebanyak mungkin..
Dengan berdonor setiap waktunya..
Kalau hidup hanya sekali..
Aku memilih mati..
Dengan menjatuhkan diriku ke dalam jurang yang dalam..
Dan mayatku lenyap ditelan ombak..
Atau..
Aku akan mendaftar organ tubuh ini..
Untuk didonorkan..
Dimulai dari mata, hati, jantung, ginjal, paru-paru, otak dan kulit..
Sehingga mayatku hanya tinggal tulang-belulang yang tak dikenali..
Musnah terbakar api..
Kalau hidup hanya sekali..
Ah…..
Seandainya hidup hanya sekali..
Aku tak perlu bertemu dengan kalian semua lagi..

“Sebuah Dosa”
Sekumpulan awan hitam mengerjap matanya..
Berulang kali berbelok arah tanpa jelas..
Kadang berputar saja..
Titik putih pun meradang, jatuhlah ia
Memental warna dedaunan kuning di hamparan alas..
Sekali anginmu berhembus..
Satu sepuluhnya pasti luruh, melayang, berputar sesaat, lalu tergeletak bisu.
Di bawah dedaunan hijau berkilau yang masih menggantung kaku..
Merangkul pesona ini dengan kokoh pokokmu..
Desir air yang jatuh..
Tertawa-tawa ketika meliuk batu..
Aroma riak hutan..
Dan dingin yang menelusup di balik kulit..
Satu nafas..
Satu detak..
Dalam gelombang hujan yang melebar..
dan dosa yang sama perlahan menarik kaki kaki itu ke pusaran air..
Lenyap di permukaan..
Dan hening kembali merayap..
“Gombal”
Sayang, aku mencintaimu..
Seperti bumi mencintai matahari..
Aku takkan mungkin bisa melangkah..
Tanpa ketulusan kasihmu..
Sayang, aku mencintaimu..
Seperti katak mencintai hujan..
Hidupku tak mungkin lama..
Jika jauh darimu..
Sayang, aku mencintaimu..
Seperti kopi mecintai gula..
Hidupku akan terus pahit..
Jika tak bersamamu..

“Luka Hati“
Aku disini terdiam.
Tersentak tanpa kata.
Seakan dunia gelap oleh kabut.
Seolah cahaya hilang di telannya.
Ku mencintai bukan membenci.
Ketika ku coba untuk memahami.
Arti cinta sebenarnya.
Tapi kenapa hanya luka yang ku dapat ?
Kini ku coba untuk merajut kembali sehelai demi sehelai.
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan.
Dengan sebuah silet tajam.
Kau sayat seolah kau tak mempuyai rasa.
Aku hanya bisa terdiam melihatnya.
Seakan pasrah dengan semua.
Karna ku mencintai.
Bukan aku yang di cintai.
Semoga kau bahagia.
Dengan luka ku ini.
Semoga kau tenang.
Dengan penderitaan hati.
Sesungguhnya Tuhan melihat.
Mendengar.
Dan merasakan.
Apa yang kurasa.
Dia tak diam.
Tapi dia selalu mendengar do’a ku..
Suatu saat kau akan tau.
Arti cinta sebenarnya..

“Bahagia Sendiri”
Hari ini, saat ini, detik ini.
Hari Bahagia menjemputku.
Hari yang kunanti dalam Hidupku.
Meski tiada seorangpun di sampingku.
Kesedihanku, keresahan dan gelisahku,
bercampur jadi Satu
Kebahagiaan hatiku.
Keceriaan dan tawaku.
Sedikit kurasa tanpa kalian yang kucintai.
Hari ini, malam ini, lewat Hati ini.
Ingin menangis.
Namun, kuredam sejenak.
Karna ku tak ingin larut dalam bahagia.
Meski sepi tanpa teman.
Pasti datang hari.
Di mana ku dapat rayakan bersama semua.
Malam inipun, langit meneteskan hujannya.
seakan merasakan kepedihan Hati yang terjadi padaku.
Hujan.
Jangan buat Aku semakin sedih.
Ibu..
Ibu,,
Kata paling indah dari bibir manusia…
Ibuku,
Sebutan paling indah…
Ibu,,
Satu kata penuh harap dan cinta yang keluar dari kalbu yang dalam…

Ibu,,
Kau adalah segalanya..
Penghibur tatkala duka..
Harapan tatkala sengsara..
Kekuatan dikala diriku lemah..
Ibu,
Kau sumber cinta, belas kasih, simpati dan maaf…


“Tentang Kesalahanku“
Langit senja yang indah .
Terlihat jelas sosok bayangmu di atas sana .
Lihatkah kau uluran tanganku ini ?
Tolong raihlah .
Dan kau akan kembali ke sini bersamaku .
Apakah kau lebih senang berada diatas sana ?
Atau apakah kau memang tidak bisa meraih tangan ini ?
Ya, aku mungkin bisa menerimanya .
Tapi, bagaimana dengan wanita tua disebelahku ini ?
Apakah ia bisa bersikap sepertiku ?
Apakah ia tidak akan merindukan buah hatinya,
yang selalu memeluk dan mencium tangannya tiap pagi ?
Apakah ia dapat hidup bersama orang,
yang telah membuat buah hati tercintanya pergi ?
Apakah ia bisa memaafkan orang itu ?
Telah beribu kata maaf yang kusampaikan,
Sambil bersujud dan mencium kakinya .
Tapi, air matanya tak kunjung kering .
Aku paham ,
Sekarang, ia hanyalah wanita malang yang tengah bingung .
Bingung memikirkan untuk apa sisa hidupnya,
Tanpa buah hati sekaligus satu-satunya teman hidupnya .
Ia berkata bahwa ia telah memaafkanku ,
Tapi matanya berkata lain .
Matanya mengatakan bahwa,
Orang jahat yang telah membuat Anaknya pergi,
Sangat tidak pantas untuk dimaafkan .
Ya, Wanita ini tidak akan memaafkanku .
Apa kau juga demikian ?
Menyesal karena telah mempertaruhkan nyawamu,
demi menyelamatkan nyawaku ?
Menyesal karena telah meloloskanku,
dari kobaran Api yang kuciptakan sendiri ?
Menyesal karena kau terjebak oleh kobaran Api,
yang terkesan mencari tumbal ?
Menyesal karena ternyata Aku tidak dapat membalas jasamu ?
Apa aku harus membayar semuanya dengan nyawa pula ?
Kau, Ibumu ..
Tolong katakan apa yang harus kulakukan sekarang .
Jangan diam .
Jangan biarkan pembunuh bodoh sepertiku ini bebas begitu saja .
Hukumlah Aku seberat-beratnya .
Orang bodoh tidak pantas hidup .
Orang bodoh hanya bisa merusak segalanya .
Termasuk jalinan kasih yang telah kau rajut,
Bersama wanita tua yang sangat mencintaimu ini .

“Jeritan Hampa“
Rasa ini menjerit..
Hati ini sakit perih tak tampak..
Batin ini bingung tak menentu..
Namun semua tertahan tak dapat menyeruak..
Tak ada yang tau, tak ada yang peduli..
Tak ada yang mendengar jeritan hampa ini..
Disini..
Senja tak menyapa Gunung..
dan hamparan airpun tak mendengar..
Jeritan nada yang terkalahkan..
oleh deburan teriakan ombak menghempas karang..
Aku tertawa dalam kekalutan..
Aku tertawa dalam hinaan diri..
Aku terenyuh diam tak menatap..
Tatapan hamparan lautan kosong dengan patahan harapan..
Aku terdiam membisu hanya dengan air mata..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar